Lini bisa jadian sama Anton lantaran jasa Diah, sobat Anton. Tapi, lama-lama Lini sebel juga. Karena, apa pun yang dia ketahui tentang Anton, Diah pasti tahu. Bahkan, Lini belum tentu orang yang pertama kali tahu. Mungkin hanya malam mingguan saja yang tidak dialami Diah bareng Anton.
Sahabat dan pacar. Alangkah bahagianya bila kita memiliki keduanya. Punya sahabat, pacar juga ada. Sahabat dan pacar memiliki dua posisi dan peran yang berbeda bagi kita. Dua posisi dan peran tersebut ada yang terdapat pada satu orang, seperti kasus Dian dan Gerry. Awalnya mereka sahabatan deket banget. Karena merasa cocok, akhirnya mereka memutuskan buat jalan bareng sebagai pacar. Bagi mereka yang status pacarnya dimulai dari sahabat, pacar mereka biasanya juga menduduki dua posisi sekaligus; ya sebagai pacar, sebagai sahabat juga boleh.
Sementara kasus Lini, Diah, dan Anton di atas lain lagi. Kita perlu membagi perhatian antara pacar dan sahabat, dua posisi penting dalam hidup kita. Bila salah satu dari mereka merasa kurang perhatian karena kita lebih memperhatikan yang lain, wah bisa jadi masalah.
Tidak bisa dipastikan, siapa sebenarnya yang akan hadir lebih dulu dalam hidup kita, sahabat atau pacar. Bisa saja kita telah menjalin persahabatan jauh sebelum kita mendapat pacar. Tapi, bisa juga sebaliknya, kita sudah lama pacaran dengan seseorang, terus kita menjalin persahabatan dengan orang lain. Dan, biasanya pacar atau sahabat , keduanya akan menempati posisi yang istimewa bagi kita.
Bagi kita, sahabat memang merupakan tempat kita berbagi rasa dan cerita yang enggak mungkin diungkapkan ke orang lain. Sahabat adalah seseorang yang bisa tahu perasaan kita walaupun kita belum cerita.
Di lain, sisi pacar bisa dijadikan sebagai tempat kita mencurahkan atau mengekspresikan kasih sayang kita karena kasih sayang kepada sahabat atau keluarga pasti berbeda dengan kasih sayang yang diberikan kepada pacar. Dalam pacaran, kasih sayang tidak hanya berupa ungkapan rasa sayang kita kepada sang pacar, tapi juga ada keinginan untuk memilikinya. Dengan pacar, kita juga bisa merasakan rasa cemburu yang mungkin enggak kita alami dengan sahabat kita.
Beda porsi
Bagaimanapun, sahabat dan pacar memiliki tempat yang berbeda di hati kita. Walau sama-sama sangat berarti, kita tetap tidak bisa menyamakan sikap terhadap keduanya karena dua makhluk hidup itu memiliki peran yang berbeda. Di satu sisi, sahabat adalah orang yang kita merasa nyaman untuk membicarakan hal-hal yang mungkin konyol bagi orang lain. Di sisi lain, pacar adalah seseorang yang kita inginkan hanya menjadi milik kita.
Dengan mengabaikan bahwa peran dan posisi mereka berbeda, bisa mengakibatkan munculnya masalah. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pembagiannya antara sahabat dan pacar.
Pertama, topik pembicaraan dengan keduanya. Kita tidak bisa sesuka hati mendiskusikan hal-hal konyol tentang teman kita kepada pacar. Karena, selain mungkin dia tidak kenal dengan obyek pembicaraan kita, dia juga mungkin tidak suka pembicaraan yang berbau-bau ngerumpi. Begitu pula dengan sahabat; walau cinta kita kepada pacar setinggi gedung pencakar langit, tidak perlulah kita selalu menebarkan pesonanya kepada sahabat kita. Karena, walau menurut kita itu adalah topik yang paling menyegarkan, bagi sahabat kita mungkin itu justru topik yang membosankan.
Kata-kata sandi yang biasa kita gunakan dalam pembicaraan dengan sahabat atau dengan pacar juga jangan sampai tercampur aduk.
Kedua, pembagian waktu bagi keduanya juga adakalanya perlu dipisahkan. Yang terpenting, kita jangan terlalu ngebelain salah satu. Karena, ini bisa membuat salah satu pihak merasa diduakan dan ini malah bisa membuat dua orang yang kita sayang saling tidak menyukai.
Ketiga, perhatian kita kepada keduanya pun jangan sampai berat sebelah. Masak sih hanya kalau pacar sakit saja, kita jenguk. Sebaiknya kan kita juga menjenguk bila sahabat sedang terkapar sakit. Atau jangan ultah sahabat saja yang membuat kita jadi event organizer dadakan; tapi manis juga lho kalau membuat kejutan di ultah sang doi.
Keempat, free your body and mind. Mungkin itu adalah ekspresi yang bisa mewakili sikap kita ketika sedang asyik dengan sahabat. Tapi, ketika sedang berduaan dengan pacar, kebebasan berekspresi semacam itu seolah bukan milik kita. Nah, sekali waktu coba deh kita belajar lebih membuka diri kepada pacar dengan gaya yang kita terapkan kepada sahabat.
Meminimalisasi cemburu
Ada baiknya kita memperkenalkan dan mempertemukan pacar dengan sahabat. Tidak perlu sampai terlalu akrab sih. Yang penting kalau kita cerita tentang sahabat kita kepada pacar, dia akan tahu siapa yang kita maksud, tanpa harus menerangkan ulang secara panjang lebar tentang sahabat kita. Begitu juga sebaliknya.
Selain itu, upaya ini juga dapat mengurangi rasa iri dan curiga sang pacar kepada sahabat kita, terlebih bila kita lebih dulu bersahabat sebelum pacaran. Keirian dan kecurigaan ini bisa muncul dari perasaannya bahwa kita lebih mengetahui seluk-beluk seputar sahabat kita dibandingkan dengan mengenalnya.Fatal akibatnya bila kita tidak peka dengan kedua macam perasaan pacar kita itu. Karena, perasaan itu bisa meluas dan memunculkan perasaan baru, yaitu cemburu.Kepentingan keduanya pun harus kita seimbangkan. Jangan sampai salah satu dari mereka sampai merasa dialah yang paling berhak memiliki kita. Kita bisa membagi waktu untuk keduanya. Kapan “jam tayang” untuk gosip terbaru yang akan kita siarkan bersama sahabat, dan kapan kita akan menghabiskan malam romantis bersama si dia.
Cara lain untuk menjembatani kedua belah pihak dengan kepentingan berbeda itu bisa saja dengan melakukan kegiatan bersama, antara kita, sahabat, dan pacar. Kegiatan bersama ini bisa ditujukan selain untuk mempertemukan mereka berdua, juga untuk mengajak mereka memahami posisi dan peran masing-masing. Tidak perlu terlalu sering sih karena kita juga kan harus memiliki privasi di luar mereka.
Yang terpenting, dengan kegiatan bersama itu, diharapkan mereka tidak akan menuntut terlalu banyak, melebihi kapasitas mereka di samping kita.
0 komentar:
Posting Komentar