Malaikatku tak bersayap


Rumah sakit, sebuah tempat dimana semua ruangan didesain dengan warna putih, sayu.....suram dan memancarkan warna kesedihan. Tak ada yang pernah suka jika harus berlama-lama tinggal disini, rasanya kehidupan memang benar2 akan pergi. Namun Kayla tak pernah habis pikir, kenapa orang tuanya bersikeras membawanya pergi ke tempat menyeramkan ini. ”Kenapa sih harus ke sini lagi, pa gak ada tempat lain lagi???” Kayla merajuk ”Lo tuh za, ngikut bin nurut dikit kek ma nyokap bokap loe.....! mereka kan masukin loe kesini juga karena sayang ma loe....!!!” Dio mencoba menenangkan Keyla yang sedari tadi ogah2 an pergi ke rumah sakit, ”Sayang ato pengen melihat gue tambah sekarat disini? Ha????” ”Terserah loe deh Kay,!” Dio mendorong kursi roda Kayla dengan tetap mendengarkan celoteh Kayla yang semakin gak karuan, tapi bagi Dio celotehan Kayla tersebut bukanlah hal yang tidak menyenangkan, justru hal itu menandakan bahwa Kayla masih sehat dan 100 % wal’afiat........(pikirannya maksudnya.....!!!)

Check up yang benar-benar melelahkan, jika ditambah celoteh Kayla, tau kah apa yang akan terjadi? Jika anda menjawab telinga bocor pundak lemes dan tangan hampir putus.....anda hampir benar . Karena jawaban yang paling benar adalah.........Streesssss!!! Dan itulah yang dirasakan Dio hari itu, Kayla yang bersikeras tak mau ditinggal pergi olehnya sampai check up selesai
membuatnya tak berdaya dan tetap menemani sahabat terbaiknya itu. ”Yo, capek za?? ”Menurut loe??”Jawab Dio dengan mata mendelik ! ”Maapin gue deh.....!!!”Rayuan Kayla emang paling mantab didunia, ditambah dengan mata yang agak dikedipkan, gak akan ada yang bisa nolak kemauannya. ”Iya iya.....udah gak pa-pa ! Gue udah kebal ma loe......dah gak ngaruh!!!” ”Hehe, Dio emang paling baik duech.....! Besok kalo check up lagi, gue Cuma mau loe yang nganter..., ok! “Yeeeee, enak di loe kaleeee gue gaaaak !!! “Yaaah Dio……gak asyik deh…..!!! “Iza iza……cerewet amat sih….!!! “Naah, gitu dong……! Kayla tersenyum dengan sangat manis malam itu, kelelahan sama sekali tak terlihat dari wajahnya. Dio benar-benar tak pernah bisa menolak apa yang gadis itu minta. Baginya keinginan Kayla adalah suatu kewajiban yang harus diwujudkan. Karena dia benar-benar tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika dia tak melihat senyum itu lagi. Dan sayangnya, Dio tak pernah sadar bahwa selama ini dia telah jatuh cinta pada gadis itu, seorang Kayla yang tengah sekarat dan menanti maut yang setiap saat bisa menghampirinya karena penyakit kanker darah yang menggerogoti tubuhnya. 7 April, ”Huuuuuaaahhh,” Dio menguap sangat lebar, hari ini dia benar-benar lelah setelah kemarin menemani Kayla yang manjanya setengah mati. Padahal dia sudah tidur hampir genap dua hari, namun ternyata rasa emang gak bisa bo’ong (njiplak iklan dikit kan gag papah!!) badannya masih terasa pegal......remuk semua. ”Dioooooooooooooooooooo,!!!” Suara merdu setengah mati Kayla kembali mengganggu tidur yang kurang nyenyak Dio.” Banguuuuuunnnnn.....!!! ”Apaan sich...!!!Baru juga jam setengah enam, tanggung nich,” Tukas Dio sembari menarik selimut motif Harry Potter kesayangannya. ”iiiihhhhh, Dio pemalas ah.....!” ”Duuuh punya tetangga satu aja kok kayak loe sich.....???” ”Bentar lagi kan UAN, jadi intinya kita harus selalu semangat buat pergi ke sekolah mulai mhari ini,” Kayla kemnali berkicau dengan suara yang merdu ”Biarin, bodo’!!!”Selimut Dio semakin lengket menempel di tubuh Dio ”Ooooo, tega za biarin gadis cantik yang cacat pergi sendirian ke sekolah????ntar kalo ada apa-apa gimana?” ”Sssstttt.....”Dio menempelkan jari telunjuknya ke bibir Kayla.”Jangan pernah ulangi kata yang barusan loe bilang tadi, gue bener-bener gak suka.” Dio meninggalkan Kayla yang diam seribu bahasa, gadis itu benar-benar tidak paham kenapa katanya barusan bisa membuat Pemuda itu marah. Akhirnya perjalanan ke sekolah yang biasanya rmai dengan celotehan Kayla, kini benar-benar sunyi. Kedua remaja itu sibuk dengan pikirannya sendiri. ”Yo....!!!Sapa Kayla saat tiba di kelas.” ”Apa?” Dio menoleh pada gadis itu.” ”Maaf!!!” Tanda peace terbentuk di jari Kayla, dengan semburat senyum yang benar-benar manis.”Yang membuat Dio mau tak mau membalas senyuman gadis itu. ”Iza....gag papah, asal jangan diulang lagi, ok????” ”Sip boz.....!hehehe.... Begitulah, hari-hari yang setiap hari dilalui Kayla dan Dio, sepasang sahabat yang tak pernah menyadari bahwa sebenarnya mereka telah jatuh cinta. Hari-hari UAN yang mereka lalui pun terasa indah, walo ketegangan tetap saja menyelimuti mereka. ”Yo....ntar kalo gue gag bisa, gue nyontek loe za?????” Canda Kayla di sela-sela jam belajar mereka. ”Gampank........!!!!!” ”Bener?????” ”Iza iza.......!!!Apa to yang enggak buat loe....!!!!” 2 bulan setelah UAN, ”Yeeeeeeesssssssss,Yo.....kita berdua lulus!!!”Kayla berjoged di atas kursi rodanya ”Eh, lulus za lulus tapi jangan kayak gini, kursi loe ntar nggelinding gue gag tanggung jawab.......!!!” ”Za maap.....!!!” ”Eh Kay, nama loe paling atas tuch ndek daftar rangking, dapat contekan dari mana?” Tukas Dio sambil menjitak kepala Kayla. ”Dari sini,” Jawab Dio sambil menunjuk ke arah kepalanya sendiri.”Nah loe ndiri....nama loe di uruan no 2 kan???dapat contekan dri mana???ha??” ”Heem.....dari sini......!!!”Dengan wajah jahil Dio menunjuk ke arah Kayla. ”Yeee.......!!!!” ”Biarin, weeekkkz.......!!!” *************************************** Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba, kelulusan dan penyerahan kembali siswa kelas tiga kepada wali masing-masing. Dan di pagi itu, Kayla berdandan sangat cantik, Dio benar-benar terpana, Pemuda itu tak pernah melihat Kayla yang secantik ini. Dan dengan bangga Dio mendorong kursi roda Kayla ke tempat yang khusus disediakan untuknya. Namun sebenarnya ada yang mengganjal di hati Dio, entah kenapa dia merasa kalo pagi itu Kayla berusaha menyembunyikan wajah pucatnya. Tangannya pun terasa sangat dingin. Namun Dio berusaha membuang prasangka buruknya. ”Kepada saudari Kayla Wijaya, waktu dan tempat kami persilahkan.” Suara pembawa acara memanggil nama Kayla untuk memberikan pesan dan kesan pada acara tersebut. Dengan bantuan seorang guru, kursi Kayla didorong naik ke atas mimbar. ”ah....saya tak pernah tahu kalo saya akan dapat kesempatan ini. Saya benar-benar tidak ada persiapan, dan jujur saya juga tidak tahu apa yang harus saya katakan disini.” Ada jeda cukup lama sebelum Kayla meneruskan kata-katanya. ”Baiklah, mungkin disini saya pribadi sebagai seorang Kayla Wijaya akan mengirimkan beberapa ucapan terimakasih pada orang yang telah membawa saya sejauh ini. Kayla berhenti sejenak untuk mengambil napas yang dirasakannya semakin berat, namun gadis itu berusaha mengacuhkannya. ”Bapak dan ibu guru, Kay ucapin terimakasih banyak. Kay janji, Kay bakal terus mengamalkan ilmu yang udah Kay dapat. ”Teman-teman....untuk semua support dan semangat yang udah kalian berikan, makasih banyak. Kalian benar-benar teman terbaik Kay. ”Buat Papa dan Mama....,maafin Kay za???Kayla tau, Kay bukan anak yang berbakti, gak pernah nurut ma kalian, bandel dan keras kepala. Hanya ini yang bisa Kay berikan ama kalian.......” Tanpa dikomando, semua orang yang ada diruangan itu menitikkan air mata. Air mata haru sekaligus bangga. Namun, tanpa diketahui siapapun, ada sepasang mata yangtetap kering dan menatap lekat pada gadis itu. Za, sepasang mata itu adalah milik Dio, pemuda itu telah berjanji pada Kayla Bahwa ia tak akan pernah menangis di hadapan gadis itu. Dan kini dia membuktikan janjinya. Dia tidak menangis meski seluruh ruangan telah penuh dengan isak tangis. Kayla meneruskan ucapannya....... ”Yang terakhir, buat sahabat terbaik Kay ! Dio, Kay ucapin terimakasih banyak. Kay pikir Kay gag akan bisa tetep tegar tanpa kamu yang rela nemenin Kay setiap hari. Dan tanpa kamu juga, Kay tau Kay gag akan bisa melakukan ini. Kayla berusaha bangkit dari kursi rodanya, gemetar, lemah dan hampir jatuh. Semua orang di ruangan tersebut spontan berteriak saat melihat adegan itu. ”Kay....!Jerit hampir semua orang di ruangan itu. Seorang guru berlari hendak menolong Kayla. ”Makasih pak, Kayla bisa kok....!!!”Senyum misterius nan pucat milik Kay kembali mengembang . ”Dio.....Kay Cuma pengen nunjukin ini me kamu, Kay udah sehat, Kamu bener....penyakit itu datangnya dari pikiran. Kalo pikiran kita sehat...pasti kita juga kuat. Iza kan???”3 hari ini Kay latihan bangkit dari kursi roda, awalnya memang gak bisa.....tapi karena Dio, Inilah Kay sekarang.” Dio yang masih terpaku hanya bisa mengangguk pasrah, dia tak pernah menyangka Kayla akan melakukan hal itu. ”Dan yang terakhir.......Yo, makasih karena udah mau jadi malaikat Kay, walo tanpa sayap, Kamu bener-bener malaikat terbaik Kay.....!!!sekali lagi makasih banyak....buat semuanya, Kay seneng...... ”Kaaaayyyyy.....!!!”Semua orang berteriak saat Kayla mengakhiri pidatonya dengan adegan yang sangat mengejutkan, Kayla yang tenaganya hanya setengah badan, pingsan saat kembali ke kursi rodanya. Itulah saat terakhir seorang gadis kuat bernama Kayla membuka matanya, gadis yang tegar itu kini telah kembali pada pangkuan-Nya. Namun tak ada yang tahu, bahwa sesaat sebelum Kayla menghembuskan nafas terakhirnya, Kay telah membisikkan sesuatu pada Dio.....bahwa gadis itu akan selalu menjaga Dio.....Dan akan terus menjadi malaikat Dio, seperti ketika Dio menjadi malaikat tanpa sayap Kay.

0 komentar:

Posting Komentar

 

kumpulan puisi cinta,SMS cinta,SMS romantis,SMS gombal,cerpen cinta